Suroto.net
  • Home
  • About
  • Activities
  • Notes
    • Cerpen Puisi
    • Opini Media
    • Regulasi
    • Wacana
  • News
  • Reviews
    • Books
    • Movies
  • Download

Selasa, 07 Juni 2011

Co-op : Raksasa Itu Telah Bangun

| No comment
oleh Suroto Kakaroto pada 01 November 2009 jam 20:03

Dalam perkembangan koperasi di dunia dan terutama saat krisis global yang terjadi saat ini, peranan koperasi dalam segala sektor baik itu keuangan, konsumsi, kesehatan, perumahan, kehutanan, pariwisata, layanan publik dll, menunjukkan suatu kontribusi yang menonjol baik dalam rangka penanggulan kemiskinan dan pengangguran, mempromosikan perdamaian, maupun mendorong terjadinya demokratisasi dalam berbagai layanan masyarakat. Koperasi telah terlihat seperti raksasa (giant) yang mulai bangun dari tidurnya dan berjalin dengan datangnya gelombang ketiga industrialisasi ; Distibusi Kesejahteraan !

Akhir-akhir ini, di Amerika Serikat sebagai pusat terjadinya krisis ekonomi yang akhirnya melanda seluruh negara kaya-miskin telah terjadi perdebatan-perdebatan yang menarik terutama mengenai berbagai proses penanggulan dampak krisis terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat disana. Diantara perdebatan yang terjadi dan telah menjadi polemik yang menarik di media massa hampir tiga bulan berturut turut adalah isu tentang koperasi. Terutama mengenai usulan program public health insurance (asuransi kesehatan publik) yang diusulkan oleh NCBA (National Co-operatives Bussines Association) melalui President Amerika Serikat, Barrack Obama yang juga seorang anggota koperasi dan dukungan beberapa anggota senat yang ingin mengganti kegagalan pengelolaan sistem asuransi kesehatan publik yang komersial (profit oriented) dengan sistem koperasi (co-op atau co-operatives). Secara terang-terangan juga, koperasi-koperasi besar di Amerika Serikat seperti Sunkist, Associated Press (AP), Credit Union (Koperasi Kredit), Co-operatives Housing Federation (Federasi Koperasi Perumahan) dll disana mengiklankan diri empat halaman penuh kepada publik di koran ternama New York Times(6 Juni 2009) bahwa koperasi adalah tempat yang aman untuk berinvestasi ditengah kegagalan sistem korporat kapitalistik.
Ditengah terpuruknya sektor keuangan dunia (global financial crisis) akibat keserakahan korporat kapitalistik, ada semacam kabar kegembiraan dari koperasi. Koperasi-koperasi sektor keuangan diseluruh dunia ternyata justru tetap eksis dan bahkan menunjukkan perkembangan yang positif. Seperti dilaporkan oleh International Labour Organization (ILO, 2009), Credit Union seluruh dunia telah meliputi 49.000 koperasi dan 177 juta orang anggota individual yang tersebar di 98 negara diseluruh dunia. Internasional Raiffisien Union meliputi 900.000 koperasi 500 juta anggota di lebih dari 100 negara.

Rabobank yang dimiliki oleh lebih 50 persen petani di belanda telah menjadi koperasi di bidang pembiayaan agrobisnis terbesar di dunia. Hingga saat ini ada 223 anggota organisasi tingkat nasional maupun internasional yang menjadi anggota Internasional Co-operative Alliance(ICA) sebagai organisasi gerakan koperasi di tingkat global. Dilaporkan oleh ICA bahwa sekurang-kurangnya telah merepresentasikan 90 negara dengan 950 juta anggota individu yang sebagian besar diantaranya tinggal di kawasan Asia dan Pasifik. (lihat pada situs http://www.ica.coop/).

Dilaporkan oleh ICA, 40% penduduk Amerika Serikat adalah anggota koperasi, di Iran 25% dari penduduknya, di Kenya menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 45%, di New Zealand 22% dari PDB, di Perancis beberapa bank koperasi seperti Credit Mutuel, Banque Populaire, Credit Agricole menjadi bank-bank besar tingkat dunia, di Switzerland koperasi konsumen Migros dan Suisse menguasai 90% perdagangan ritail disana. Di Columbia menguasai 24% dari jasa kesehatan dan menyediakan pekerjaan yang luas bagi penduduk, di Sweden memberikan kontribusi 66% dari pusat layanan pribadi sehari-hari, 13%
jasa layanan listrik di Amerika Serikat disediakan oleh Koperasi. Dalam urusan lapangan kerja, telah dihasilkan sebanyak 100 juta pekerjaan yang berarti 20% lebih dari yang diciptakan oleh Korporasi Multinasional (multinational corporation). Swiss adalah pemberi kontribusi pekerjaan terbesar, Perancis memberi kontribusi bank terbesar, New Zealand adalah pemberi perdagangan susu nomor tiga dunia, di India pemrosesan makanan terbesar, di Belanda sebagai pelayanan jasa kesehatan terbaik, di Amerika Utara sebagai pemimpin pasar jus botol dan kaleng dan di Canada adalah pemberi layanan asuransi terbesar. Untuk melengkapi data-data diatas, ICA telah merilis secara khusus keberhasilan koperasi-koperasi diseluruh dunia dalam program Global 300 (see at www.icaglobal300.coop)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Wacana
Tags : Wacana
Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)
Error 404 - Not Found
Sorry, but you are looking for something that isn't here.

Fan Page

Snapshoot

Suroto nama saya. Dari nama saja orang pasti bisa tebak saya orang Jawa. Klaten, tepatnya. Nama saya hanya tersusun satu kata. Saban kali cek imigrasi, selalu saja bermasalah. Saya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman atawa Unsoed. Itu terletak di Kota Purwokerto. Kota pertama koperasi lahir di Indonesia. Boleh jadi tuah kota inilah yang membuat saya sampai sekarang concern di gerakan koperasi.

Ruang aktivitas saya di Jakarta, Indonesia. Teman-teman mempercayakan saya untuk memimpin beberapa organisasi. Ada Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (AKSES) Indonesia. Lalu Induk Koperasi Konsumsi Indonesia (IKKI) dan terakhir saya dipilih sebagai Ketua Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi. Sebelum di Jakarta dulu saya mengembangkan koperasi di Purwokerto, Kopkun, namanya.

Orang bilang kalau ngomong saya ndakik-ndakik. Padahal saya juga menyenangi novel dan beberapa kali menulis cerpen dan puisi. Tentu yang paling kentara dari hobi saya, ya, diskusi. Seminggu tidak diskusi bisa pusing rasanya. Hehe..

Lagi-lagi orang bilang saya utopis. Saya mencita-citakan demokrasi tak hanya di ruang politik, tapi ekonomi juga. Tentu yang saya maksud adalah Demokrasi Ekonomi. Agar orang banyak bisa memiliki penghidupan dan kekayaan dengan cara yang bermartabat. Eksploitasi satu terhadap manusia yang lain adalah kejahatan. Itulah keyakinan yang saya perjuangkan lewat koperasi.

Follow me!

Tweets by @surotobravo

Popular Posts

  • LSP2I in Media
  • GROUP TUKANG BECAK “PERJAKA” Semangat Kecil Bebas Dari Rentenir
  • Strategi Baru Pengembangan Koperasi Konsumen Di Indonesia
  • Ekonomi Berbagi dan Kamuflase Ekonomi Kapitalis
  • Jebakan Pertumbuhan Ekonomi Konstan

Labels

  • Cerpen Puisi
  • Opini Media
  • Regulasi
  • Video
  • Wacana
Suroto.net

Suroto.net merupakan personal
blog yang menghimpun pemikiran-pemikiran progresif perkoperasian, demokrasi ekonomi dan isu-isu sosial ekonomi strategis lainnya. Suroto.net adalah jejak dari beragam gagasan dan praktik yang dibangun Suroto sebagai Aktivis Gerakan Koperasi di tanah air.

Blog ini dikelola oleh Tim Media Suroto.net. Terimakasih.

SUBSCRIBE

Subscribe Here

Sign up and we will deliver to you!

CONTACT US

Anda bisa berkomunikasi dan korespondensi langsung dengan Suroto.

+62-81548823229

suroto.ideas@gmail.com

http://kosakti.id

Gedung Inkopdit Lantai 1, Jl. Gunung Sahari III No. 11 B, Jakarta Pusat, Indonesia

CONTACT FORM

Nama

Email *

Pesan *

© 2016 Suroto.net | Developed by: LingkarMaya