Pengakuan penting PBB dalam launching IYC-2012 di New York, 31 Oktober 2011 lalu menyatakan bahwa koperasi telah ikut mengurangi kemiskinan, mengkreasi pekerjaan, mendorong Integrasi Sosial, dan mewujudkan globalisasi yang fair. Sementara itu dalam dokumen resmi Deklarasi RIO+20 di Bazil beberapa waktu lalu, koperasi diakui sebagai kunci dari pembangunan yang berkelanjutan.
Kita tahu, bahwa gerakan koperasi itu bukan hanya gerakan lokal atau menyangkut skala bisnis kecil, dan atau hanya diperuntukkan bagi orang-orang kecil, tapi koperasi itu gerakan yang telah menglobal di lebih dari 100 negara dan bergerak dalam berbagai sektor ; keuangan, asuransi, perumahan, pertanian, ritel, perikanan, peternakan,manufaktur, bahkan layanan publik seperti perlistrikan, transportasi dan rumah sakit. Koperasi juga telah memperkerjakan 100 juta tenaga kerja yang berarti lebih besar dari apa yang diciptakan oleh perusahaan multinasional. Lebih dari satu milyard orang anggota pemiliknya mampu menunjukkan supremasi bahwa pengelolaan bisnis oleh masyarakat sendiri itu lebih baik ketimbang sistem kuno swasta privat kapitalis dan negara.
Koperasi memang mempedulikan yang paling lemah, kecil dan juga mereka yang menjadi korban eksploitasi tapi tidak menutup bagi kepentingan yang besar untuk turut mempedulikan persoalan-persoalan kemanusian secara umum. Disinilah kunci kenapa koperasi memiliki peranan penting dalam memerangi kemiskinan dan juga perekat sosial. Gerakan koperasi adalah suara masyarakat yang menginginkan adanya visi kemanusiaan dalam bisnis, dimana modal tidak dijadikan sebagai penentu tapi hanya sebagai pembantu.
Gerakan koperasi tidak hanya telah berhasil melobi orang-orang dalam acara-acara yang penuh jamuan makan malam. Di berbagai negara mereka bahkan berkolaborasi dengan gerakan Occupywallstreet yang memprotes penguasaan bisnis oleh 1 persen orang terhadap 99 persen yang lainya di jalanan. Seperti misalnya di Amerika Serikat dalam satu kampanye event “Bank Tansfer Day” dengan ditandai pengalihan uang beberapa pemilik rekening-rekening besar ke koperasi dengan jargon “Move Your Money to Credit Union( Koperasi Kredit)”.
Disadari atau tidak, tuntutan demokrasi ekonomi disegala sektor, secara pelan tapi pasti telah merubah wajah perusahaan privat kapitalis, tapi tidak ke kiri seperti dalam model kepemilikan kuno oleh negara, namun kearah kepemilikan publik kooperatif atau masyarakat. Isyaratnya jelas, demokrasi ekonomi tak mungkin bisa jalan tanpa adanya pemilikan dan pengawasan masyarakat secara langsung terhadap perusahaan. Aspirasi mereka juga tak ingin disumbat oleh kebuntuan sistem perwakilan perusahaan dalam model perusahaan milik negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar