Suroto.net
  • Home
  • About
  • Activities
  • Notes
    • Cerpen Puisi
    • Opini Media
    • Regulasi
    • Wacana
  • News
  • Reviews
    • Books
    • Movies
  • Download

Kamis, 04 Oktober 2012

Mempertanyakan Visi Revitalisasi Koperasi Indonesia oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

| 1 Comment
Press Realese
 
Mempertanyakan Visi Revitalisasi Koperasi Indonesia oleh Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Lagi-lagi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) membuat pernyataan yang menyimpang dari visi revitalisasi koperasi sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah melalui pidato Presiden Republik Indonesia sebagaimana yang disampaikan pada peringatan hari Koperasi ke-67 bulan Juli di Palangkaraya lalu. Setelah melakukan kontroversi dengan membuat Surat Edaran kepada Gubernur-gubernur di Seluruh Indonesia agar koperasi-koperasi yang sudah berasset diatas RP. 5 Milyard untuk membentuk Perseroan Terbatas (PT), Menteri Koperasi dan UKM ini menyatakan dengan begitu bangganya bahwa Koperasi pada tahun 2012 ini dapat mencapai target jumlah 200.000 primer koperasi (Bisnis, 28/9/2012), padahal jumlah anggota koperasinya mengalami stagnasi yaitu sebanyak 32.000.000 dengan tingkat kualitas partisipasi yang masih sangat rendah.
Jelas bahwa trend koperasi yang baik itu adalah bukan pada peningkatan jumlah koperasi tapi justru pada peningkatan jumlah anggota koperasi dan juga kualitas partisipasinya di koperasi. Sekali lagi ini menandakan bahwa Menteri Koperasi dan UKM kita ini memang benar-benar tidak memahami apa itu koperasi dan bagaimana sebaiknya kebijakan revitalisasi koperasi di Indonesia itu diarahkan.
Menteri Koperasi dan UKM ini tidak paham bahwa koperasi itu adalah usaha kerjasama, dan trend perkembangan koperasi yang baik di seluruh dunia itu justru diarahkan pada proses merger (pengabungan) antar koperasi sejenis.

Menteri Koperasi dan UKM ini sepertinya juga ingin dilihat bahwa kinerjanya itu membaik dengan pertumbuhan jumlah Koperasi setiap tahunya, padahal seharusnya dengan melihat kondisi koperasi di lapangan yang masih rendah kualitasnya sebaiknya menteri justru melakukan langkah-langkah strategis kebijakan seperti misalnya menertibkan koperasi yang menurut hasil penelitian Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I) itu kurang lebih 70 persen tinggal papan nama, 23 persennya adalah koperasi yang dalam kondisi matisuri dan dikembangkan secara setengah hati dan sisanya adalah koperasi mandiri yang justru tidak banyak mendapatkan sentuhan kebijakan dan fasilitasi dari Kementrian Koperasi dan UKM.

Kami dari LSP2I menengarai bahwa obsesi Menteri dan UKM untuk setiap tahunya menambah jumlah koperasi itu adalah merupakan upaya untuk melakukan pelumpuhan kemandirian koperasi melalui berbagai rancang bangun orientasi proyek-proyek jangka pendek oleh Kementrian Koperasi dan UKM. Sebab dengan obsesi Menteri Koperasi dan UKM tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari upayanya untuk menjadikan koperasi semata-mata menjadi kecil dan kerdil. Menteri koperasi dan UKM ini harusnya belajar lagi tentang filosofi koperasi yang seharusnya dikembangkan dengan critical mass agar memiliki skala ekonomi yang efisien dalam operasionalisasi manajemennya.
Jakarta, 4 Oktober 2012

Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I)

Suroto/Cell : 081548823229
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Regulasi
Tags : Regulasi
Unknown

1 komentar:

  1. by you10 November 2012 16.42

    saya tidak habis pikir kenapa koperasi terus diperlakukan seperti itu, seolah selalu dikebiri, dikerdilkan dan di intervensi dari luar. bukankah dahulu sang founding father telah menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa dengan sistem kekeluargaan yang selaras dengan karakter bangsa ini?
    saya sebagai salah satu anggota KOPMA (Koperasi Mahasiswa) dapat merasakan betapa intervensi dari pihak rektorat terkadang sangat diskrimatif terhadap Koperasi karwayan dan Koperasi Pegawai, Lalu dimanakah letak prinsip kerjasama antar Koperasi itu? Jika memang mereka berorientasi mencari keuntungan, mengapa harus menamakan diri mereka dengan koperasi? karena itu hanya akan merendahkan prinsip-prinsip koperasi yang ada

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Langganan: Posting Komentar (Atom)
Error 404 - Not Found
Sorry, but you are looking for something that isn't here.

Fan Page

Snapshoot

Suroto nama saya. Dari nama saja orang pasti bisa tebak saya orang Jawa. Klaten, tepatnya. Nama saya hanya tersusun satu kata. Saban kali cek imigrasi, selalu saja bermasalah. Saya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman atawa Unsoed. Itu terletak di Kota Purwokerto. Kota pertama koperasi lahir di Indonesia. Boleh jadi tuah kota inilah yang membuat saya sampai sekarang concern di gerakan koperasi.

Ruang aktivitas saya di Jakarta, Indonesia. Teman-teman mempercayakan saya untuk memimpin beberapa organisasi. Ada Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (AKSES) Indonesia. Lalu Induk Koperasi Konsumsi Indonesia (IKKI) dan terakhir saya dipilih sebagai Ketua Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi. Sebelum di Jakarta dulu saya mengembangkan koperasi di Purwokerto, Kopkun, namanya.

Orang bilang kalau ngomong saya ndakik-ndakik. Padahal saya juga menyenangi novel dan beberapa kali menulis cerpen dan puisi. Tentu yang paling kentara dari hobi saya, ya, diskusi. Seminggu tidak diskusi bisa pusing rasanya. Hehe..

Lagi-lagi orang bilang saya utopis. Saya mencita-citakan demokrasi tak hanya di ruang politik, tapi ekonomi juga. Tentu yang saya maksud adalah Demokrasi Ekonomi. Agar orang banyak bisa memiliki penghidupan dan kekayaan dengan cara yang bermartabat. Eksploitasi satu terhadap manusia yang lain adalah kejahatan. Itulah keyakinan yang saya perjuangkan lewat koperasi.

Follow me!

Tweets by @surotobravo

Popular Posts

  • LSP2I in Media
  • GROUP TUKANG BECAK “PERJAKA” Semangat Kecil Bebas Dari Rentenir
  • Ekonomi Berbagi dan Kamuflase Ekonomi Kapitalis
  • Strategi Baru Pengembangan Koperasi Konsumen Di Indonesia
  • Mewujudkan Koperasi yang Ideal Menuju Demokrasi Ekonomi Kerakyatan

Labels

  • Cerpen Puisi
  • Opini Media
  • Regulasi
  • Video
  • Wacana

Follow by Email

Suroto.net

Suroto.net merupakan personal
blog yang menghimpun pemikiran-pemikiran progresif perkoperasian, demokrasi ekonomi dan isu-isu sosial ekonomi strategis lainnya. Suroto.net adalah jejak dari beragam gagasan dan praktik yang dibangun Suroto sebagai Aktivis Gerakan Koperasi di tanah air.

Blog ini dikelola oleh Tim Media Suroto.net. Terimakasih.

SUBSCRIBE

Subscribe Here

Sign up and we will deliver to you!

CONTACT US

Anda bisa berkomunikasi dan korespondensi langsung dengan Suroto.

+62-81548823229

suroto.ideas@gmail.com

http://kosakti.id

Gedung Inkopdit Lantai 1, Jl. Gunung Sahari III No. 11 B, Jakarta Pusat, Indonesia

CONTACT FORM

Nama

Email *

Pesan *

© 2016 Suroto.net | Developed by: LingkarMaya